Sponsor

Pengalaman Bercinta Dikantor Dengan Wanita Cantik

Pengalaman Bercinta Dikantor Dengan Wanita Cantik

Cerita sex - Cerita ini bila terdapat kesamaan antara pembaca bisa jadi cuma kebetulan saja, dikala ini saya telah bekerja serta masih jadi laki- laki single diruangan saya dengan wanita yang memiliki paras menawan, ia pintar sekalian seksi, apabila dekat dengannya adekku yang didalam celana senantiasa dibuatnya berdiri sebab saya kerap berkhayal ngetot dengan ia. Tau dari temannya katanya ia suka hendak seks.

Nyaris masing- masing hari ia bermain seks dengan laki- laki yang disenanginya, apalagi aku sendiri kerap diajak bermain dengan ia.

Disamping aku bahagia serta menikmati badannya yang aduhai itu, aku pula tidak berani menolak perintahnya. Pokoknya asal bunda bahagia. Serta aku dijanjikan naik pangkat, serta pasti saja pendapatan naik pula dong plus bonus badannya yang montok itu.

Ia orangnya menawan, walaupun usianya jauh di atas usia aku. Sebab ia senantiasa suka mengenakan rok’ luar biasa’ mini corak putih transparan, hingga aku ketahui jika ia masing- masing hari tidak sempat mengenakan celana dalam.

Yang aku heran, kala ia terdapat di luar ruang kerja, ia senantiasa mengenakan rok biasa apalagi sempat gunakan celana. Namun kala terdapat di ruang kerja kami, ia senantiasa mengenakan rok’ luar biasa’ mini itu. Jadi jika terdapat suatu yang ia butuhkan, ia senantiasa memohon tolong aku yang mengurusnya.

Meja kerjanya terletak persis di depan meja kerja aku, jadi aku dapat memandang apa yang dikerjakannya. Masing- masing menit ia senantiasa memancing nafsu aku. Ia kerap pura- pura amati atmosfer di luar jendela, sementara itu ia mau memperlihatkan kemontokan pantatnya yang luar biasa montok itu.

Kemudian ia pura- pura memandang hasil kerja aku sembari mendekati aku, terus ia menundukkan kepalanya, kemudian yah nampak jelaslah payudaranya yang bergantung leluasa tanpa halangan dari BH. Ia goyangkan tubuhnya, hingga bergoyanglah buah dada itu kiri- kanan- kiri.

Tetapi yang sangat parah, ia pura- pura menjatuhkan pena di lantai, terus ia jongkok membelakangi aku. Kala ia menunduk, roknya tersingkap ke atas, jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih serta kemaluannya yang putih kemerahan dengan bulu yang nampak menantang buat dijamah.

Kala ia telah mengambil penanya, eh.. dijatuhkannya lagi, terus nungging lagi. Lagi- lagi ia goyangkan pantatnya maju- mundur, bawah- atas. Kemudian ia merenggangkan kakinya, sehingga kemaluannya yang lezat itu merekah bagai bunga‘ mawar’ serta begitu seterusnya.

Sampai aku tidak tahan hendak kelakuannya itu. Langsung saja aku mendekatinya, terus aku raba- raba kemaluannya. Serta nyatanya, ohh.. ia menikmati sentuhan- sentuhan yang aku bagikan.

Dikala ini aku bekerja dengan lidah aku. Aku jilati sedikit kacangnya serta di“ suck” supaya basah. Tidak hingga 2 menit telah nampak terdapat cairan bening di liang senggamanya. Sebab kejantanan aku telah tidak tahan, kemudian aku masukkan batang kemaluan aku ke liang kewanitaannya.

Ia mendesis, meronta, mengerang nikmat( 3M), demikian pula aku. Hangat serta lembab aku rasakan di dekat kemaluannya yang ranum itu.

Kemudian aku mulai goyang kiri serta kanan, maju- mundur serta kadang- kadang aku putar. Ia betul- betul hebat dalam memicu birahi aku. Sehabis aku agak pasif dalam gerakan yang aku jalani sebab telah nyaris terasa mengarah klimaksnya, ia dengan perkasa menggoyang badannya maju- mundur, kanan- kiri serta berbalik dengan garang.

Sedangkan aku terus menjadi berat menahan orgasme, kesimpulannya,“ Bu boleh keluarin di dalam..?” kata aku memohon persetujuannya.

Pengalaman Bercinta Dikantor Dengan Wanita Cantik

“ Boleh aja sayang, emang telah nyaris, ya..?” katanya sembari terus menggenjot pantatnya maju- mundur.

“ Ya, Bu..” kata aku sembari meringis menahan nikmatnya game kami.

“ Kita bersama ya, hmm.. ohh..” desisnya.

Dengan sisa tenaga yang terdapat, aku menggoyangkan lagi badan aku hingga terasa lezat, sebab orgasme aku telah hingga ke dekat pintu helm“ NAZI” aku. Kemudian aku peluk ia dari balik sembari aku remas dadanya.

Serta,“ Cret.. cret.. cret cret..” air sperma aku muncrat di dalam lubang senggamanya.

Serta ia juga merintih,“ Ohh yes..!” serta kemudian mencengkeram sofa dengan erat dan tubuhnya bergetar serta mengencang, tandanya ia klimaks pula.

Dengan kemaluan kami yang masih bersatu, aku senantiasa memeluk ia dari balik. Ia tersenyum puas, kemudian melumat bibir aku. Ia bilang batang kemaluan aku lezat sekali serta ia kangen jika tidak dimasuki kemaluan aku satu hari saja.

Tidak lama dengan posisi itu, aku setelah itu memeluk pinggangnya kuat- kuat dari balik sembari merintih,“ Akhh.. akhhgg..” serta kemudian di bilik kewanitaannya aku bagikan rasa hangat sebab semprotan mani aku tadi.

Tidak terdapat tandingan rasa lezat yang lain yang dirasakannya dikala itu kata ia, tetapi ia wajib buru- buru merapikan pakaian serta cuci kemaluannya. Sehabis game itu lemas sekali badan aku serta tidak dapat kerja lagi.

Soalnya sembari berdiri sih. Lezat pula lho making love di kantor. Terlebih jika lembur, jangan dibilang lagi dech, bisa- bisa di meja kerja, di Toilet, di lift, di lantai atas gedung ataupun pula di dalam mobilnya pula dapat, rasa khawatir ketahuan itu senantiasa terdapat, tetapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

Malamnya aku diajak ke pub. Sehabis jam 2 belas malam, aku ajak ia kembali. Ia aku tuntun ke mobil, sebab ia mulai mabuk akibat sangat banyak komsumsi minuman serta aku membawakan ke apartemennya.

Aku bimbang, kenapa ia tidak kembali ke rumahnya sendiri, kenapa kesini. Aku mengantar hingga ke dalam kamarnya di lantai 7, aku pernah istirahat sejenak di sofanya. Ia bangun serta mendatangi aku buat mengucapkan terima kasih serta selamat malam, namun badannya jatuh ke dalam dekapan aku, sehingga nafsu aku buat meng’ anu’ nya mulai bangkit.

Aku ciumi dari kening, mata, hidung sampai mulut sensualnya. Disambutnya ciuman aku dengan game lidahnya yang telah handal. Lama kami berciuman serta aku mulai meremas buah dadanya yang agak kenyal, kemudian aku buka resleting bajunya.

Setelah itu aku susupkan tangan aku ke dalam BH- nya buat meremas buah dadanya lagi serta memainkan putingnya sembari terus berciuman. Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai, BH, CD, tetapi kami masih berciuman.

Tangan aku tidak tinggal diam, meremas di atas, sesekali memainkan puting serta meraba dan memainkan tangan aku di bagian kemaluannya. Oi.. bulu kemaluannya yang menggoda. Sangat nampak sangat lezat waktu itu.

Liang senggamanya sudah banjir akibat otot kewanitaannya menghasilkan cairan sebab rangsangan dari aku. Tangannya mulai membuka satu persatu baju aku hingga kami berdua telanjang bundar.

Aku memasukkan jari tengah aku ke dalam lubang kemaluannya, terus jari telunjuk aku memainkan klitorisnya yang mulai mengencang, serta ia mulai merebahkan badannya di kursi. Aku ciumi lagi putingnya serta kusodok- sodokkan lagi liang kenikmatannya dengan 2 jari.

Ia mulai mencari- cari batang keperkasaan aku yang telah tegang semenjak tadi serta mulai menghirup batang kemaluan aku, mulai dari kepala sampai dengan lambat- laun mulutnya masuk serta melahap batang kejantanan aku seluruhnya.

Aku tambahkan jari aku satu lagi sampai terdapat 3 jari yang masuk ke dalam liang senggamanya. Tidak hingga disana, aku setelah itu meningkatkan lagi satu jari aku sampai cuma jempol saja yang masih di luar memainkan klitorisnya.

Tidak lama aku lepaskan batang rudal aku dari mulutnya serta mulai memusatkan ke bibir kemaluannya yang banjir. Lambat- laun aku dorong batang rudal aku. Bibir bawahnya menggigit bibir atasnya, aku angkat kedua pahanya serta menyandarkan di sandaran kursi buat kaki yang sebelah kiri, lagi yang kanan kuangkat, serta,“ Bless..” masuk telah kemaluan aku.

“ Aaahh.. sshh..” cuma desisian saja yang bisa aku dengarkan dari mulutnya, setelah itu kuayunkan lambat- laun.

“ Ssshh.. oohh my god.. come on.. sshh..” kembali ia mendesis kenikmatan, terus kuayunkan sampai kupercepat ayunanku.

Kesimpulannya,“ Ssshh.. Buu.. aku ingin keluar Buu.. sshh..” kata says ditengah nikmatnya game badan kami.

“ Keluarin di dalem aja sayang.. ohh aahh..” katanya sembari kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku serta terus menggoyangkan pantatnya.

Seketika ia menjerit histeris,“ Ooohh.. sshh.. sshh.. sshh..”

Nyatanya ia telah keluar, aku terus menggenjot pantat aku terus menjadi kilat serta keras sampai memegang ke dasar liang senggamanya.

“ Ssshh.. aahh..” serta,“ Aaagghh.. crett.. crreett.. ccrreett..

Aku tekan pantat aku sampai batang kejantanan aku melekat ke dasar liang kenikmatannya, serta keluarlah mani aku ke dalam liang surganya.

Dikala terakhir air sperma aku keluar, aku juga merasa lemas. Meski dalam kondisi lemas, tidak aku cabut batang kemaluan aku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya sampai dengan jelas aku bisa memandang gimana rudal aku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Aku belai bulu- bulu itu sembari sesekali memegang klitorisnya.

“ Ssshh.. aahh..” cuma desisan saja yang jadi jawaban atas perlakuan aku itu.

Aku juga mulai mengayunkan kembali batang kemaluan aku, walaupun terasa agak ngilu aku senantiasa paksakan.

Aku memohon ia berubah posisi jadi menungging dengan tidak membebaskan batang kejantanan aku dari dalam liang senggamanya. Batang kejantanan aku terasa dipelintir oleh bibir kemaluannya. Terus aku menggerakkan badan aku lagi sembari diiringi desahannya.

Ia mendesak pantatnya serta,“ Aaachh.. lebih cepet Honey.. sshh..!”

Ia telah keluar lagi, sebaliknya aku sendiri masih asik mengoyang pantat aku sembari meremas buah dadanya yang dari tadi aku perkenankan.

“ Ssshh.. hhmm.. aahh..” desah aku pula, serta,“ Creett.. creett.. creett..!” keluarlah lahar panas itu dari badan aku.

Aku juga menekan pantat aku serta menarik pinggulnya sampai batang kejantanan aku memegang dasar kemaluannya lagi. Sehabis itu kami berdua bersama lemas.

Ia ambil sebatang rokok, dinyalakannya serta ia hirup rokok itu, persis semacam dikala ia menghirup batang kejantanan aku. Kami duduk serta bersama menikmati game tersebut. Sembari ia merokok, kami silih memainkan kemaluan kami tiap- tiap.

Kuangkat badannya ke tempat tidur. Kami tidak membereskan baju kami yang masih berantakan di lantai ruang tamu. Aku putar jam bekerja pas jam 17: 00, soalnya aku ingin kembali.

Ia mulai mendekatkan mukanya sembari tangannya merangkul serta badannya yang berkeringat merapat ke badan aku. Walaupun hawa di rungan telah dingin, namun badan kami masih berkeringat akibat game tadi.

Pada peluang lain, aku tiba ke rumahnya buat membawakan surat- surat berarti. Kebetulan siang itu ia lagi sendiri.

“ Oh kalian Sayang.., mari cepet masuk..! Ehhmm..” katanya sembari menutup pintu.

“ Iya Bu, aku hanya ingin ngantar pesan ini.” kata aku.

Terus aku memohon pamit kembali, tetapi,“ Aduh kok buru- buru amat sih.. Bunda ingin memohon tolong lagi, boleh khan..?” katanya manja.

Kemudian, matanya merem melek sembari lidahnya dikeluarkan, aku telah ketahui tentu kalau ia telah sangat mau bersetubuh lagi dengan aku. Pokoknya telah tidak tahan deh.

Langsung aku diajak ia masuk serta duduk di teras. Waktu itu ia mengenakan pakaian kulot putih transparan. Nampak payudaranya yang montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya. Aku memandang ia dalam kondisi yang’ luar biasa’ nafsu, kemudian ia pancing aku buat making love.

Pengalaman Bercinta Dikantor Dengan Wanita Cantik

Aku sih“ A. I. S” saja. Kemudian kulot serta CD dilepaskan satu- persatu. Cuma menunggu sebentar, bibir kewanitaannya aku raba- raba, serta kelentitnya aku plintir hingga ia sangat terangsang. Terus pakaian, celana serta CD aku gantian ia lepaskan.

Kemudian kami duduk di lantai teras. Dalam posisi duduk santai dengan kaki selonjor, ia hirup batang kemaluan aku hingga aku mendesah- desah, dampaknya batang kejantanan aku jadi tegang serta keras.

Ia kangkangi kakinya, ia pegang batang kejantanan aku yang telah keras sembari memusatkan ke liang senggamanya yang telah basah serta merekah itu. Sangat pengalaman seks yang indah, sebab ia bawa nafsu seks aku sampai hingga pada kenikmatan yang tidak terhingga.

Nampak ia jadi lemas serta letih, namun ia berupaya tidak ingin menyudahi. Serta kayaknya teriakannya tertahan, bisa jadi ia khawatir terdengar orang sebelah. Ia terus naik turun serta aku pula mengimbangi dari dasar, terus hingga kesimpulannya kami berpelukan erat- erat, sebab ia telah merasa nyaris klimaks.

Tidak lama ia juga mengencang, serta kesimpulannya kami bertepatan menggapai puncaknya serta keluar. Pokoknya nikmat sekali, serta tubuh aku pula terasa lemas tidak bertenaga, yang terdapat cuma perasaan tidak ingin lepas dari badannya.

Tanpa mengenakan celana dahulu, ia berangkat ke kamar mandi. Pantatnya yang montok bergoyang kanan- kiri- kanan- kiri. Kadangkala ia menundukkan badannya sehingga letaknya menungging ke arah aku. Dengan sangat jelas nampak bibir kemaluannya merekah. Ohh, aku jadi tertegun memandang tingkahnya yang begitu memancing birahi aku. Aku sih cuek saja. Yang berarti aku dapat bisa keuntungan lebih besar dari sana.

TAMAT dari cerita sex - pengalaman bercinta dikantor dengan wanita cantik

Posting Komentar

0 Komentar