Sponsor

MAHASISWI JILBAB SANGE BERAT

Oppo Sex Story - Seperti biasa saya menanti di celah sela lorong universitas untuk menanti giliran KRS di kampusku. Giliran kelihatan lama sekali serta antrean mengular panjang sampai ke lorong pintu depan. Jurusanku ini populer dengan mahasiswanya yang super banyak serta umumnya wanita. Ya tetapi sayangnya saya tetap saja jomblo. Miris memang, mengingat universitas saya ini umumnya ialah cewek. Tetapi ya bagaimana , hanya dapat pasrah liatin cewek yang seliweran di universitas ini. Mana cantik-cantik juga. Tetapi untungnya saya berpapasan sama si Rena.

MAHASISWI JILBAB SANGE BERAT

Oya kenalin nama saya Putra, saya ialah mahasiswa akuntansi semester empat, kuliah di universitas populer di bilangan Jakarta. Oppo Sex Story
Oya saya memiliki sahabat, namanya Rena. Ia cewek berhijab yang modis, tiap hari kenakan terusan panjang yang menunjukkan lekuk badannya. Terhitung dadanya yang indah itu, kebetulan kita sekelas. Sebab seringkali kerjakan pekerjaan bersama jadi kita gak canggung. Walaupun tiap hari saya tahan nafsu liatin toketnya yang menyembul indah setiap saat ia kuliah. Tidak perduli apa kata orang, waktu bodo pikirnya.

Ia ialah cewek yang hebat dibawa bercakap tetapi pintar. Tetapi desas desus dengarnya kata orang ia pernah berhubungan seksual di universitas sama kakak tingkat kata temanku, ia ngentotin kakak kelas pakai woman on top sekalian remes toket sama membuka bra-nya, sekalian mendesah memeknya dientotin sama kakak tingkat sekalian kadang-kadang benerin kerudung biru favoritnya, ia nikmat sekali meresapi tiap penetrasi sekalian toketnya kadang-kadang menggelantung ke atas ke bawah ikuti irama permainan.

Dalam satu hari Rena baru pulang brevet sama saya. Nah kebetulan Rena ini walaupun cewek berhijab tetapi sikapnya itu lho nakal sekali. Oppo Sex Story Ia waktu les brevet gunakan terusan ketat warna kuning pakai kerudung biru serta rok biru. Samar-samar bra polos yang terilhat gak dapat nampung gede toketnya tidak terlihat.


Pulang brevet ia ngajak jalan saya ke Moi, ngajakin tonton film tuturnya mumpung bosen. Kita have fun lama serta lama terlibat perbincangan. Sesudah tonton ia ingin pulang, saya nantikan ia di parkiran di mobilku. Sesudah tunggu lama lantas ia masuk ke mobil. Kita lantas terlibat perbincangan sesaat:
“Put, sepertinya tonton doang tidak hebat deh!” Kata Rena
“Emangnya mengapa Ren? Kan barusan filmnya rame” saya nimpalin
“Ah ramai apanya, Hanya begitu gitu saja..”
“Tapi kan tetapi kaan..”
“Ah yaudah”
“Oke”
“Eh Put…..” Si Rena katakan suatu hal ama saya
“Kenapa emangnya Ren?”
“Aaaku.. Akuu…”
“Kenapa Ren?”
“Put jalanin mobilnya saja deh, kelak ada yang ingin saya kasih tahu ke kamu”

Waktu itu saya jalanin mobil picu ke rumah ia yang di wilayah tebet, belum sampai tebet kurang lebih di wilayah Perumahan Pluit Rena spontan arahin tangannya ke celana saya serta remes-remes penis. Lantas ia nyerocos: “Put, saya senang sekali sama kamu” katanya. “Eeeh mengapa emangnya Ren?” saya nimpalin. “Kamu seksi sama ganteng, saya tetap sange liatin kamu. Cocok di kelas atau kerjain pekerjaan, kamu itu nggemesin. Ditambah lagi jika saya simak intipin kamu cocok mandi atau coli. Uuuhh memiliki kamu besar sekali ya. Sepertinya enak sekali deh main sama memiliki kamu?”

Saya nimpalin “Ren.. Errr.. Ren… Sebenernya saya ingin jujur sama kamu saya suka juga sama kamu, senang liatin kamu. Setiap simak kamu saya jadi ingin sekali megangin dada kamu. Setiap kamu ke universitas atau di kelas pemikiran saya tertuju sama kamu. Dada kamu besar sekali ya, ditambah lagi cocok tempo hari kamu waktu pelajarannya Pak Sunarji. Bra kamu keliatan nyemplak rasa-rasanya saya ingin ngeremes kamu dari belakang terus entotin kamu” Spontan saya katakan begitu.

“Put…”
“Ya Ren?” Ia katakan.. “Aku bisa isepin memiliki kamu tidak? Kamu jalan saja liatin sekalian nyetirnya. Sekalian cariin di sini motel yang paling enak bikin kita. Esok kita libur, saya sudah katakan ke mama saya esok ada kerja kelompok” Saya nimpalin “Boleh…”
Waktu itu saya nyetir dengan penuh ketidakkaruan. Jalanin mobil sekalian mendesah keenakan saat penis saya dikulum sama Rena. Saya fikir Rena ini memang pakar sekali, sepertinya ia pengalaman.

Kuluman untuk kuluman ke penis saya benar-benar enak saya rasain. Kepala penisku dijilat secara halus tetapi cukup sadis. Tidak sampai 10 menit saya mulai tidak tahan saya katakan “Sayang, saya ingin ke luar nih” Lantas Rena katakan “Ya gapapa keluarin di mulut saja sayang. Saya ingin merasakan mani kamu”. Serta saat itu juga itu… Crottt… Mani saya keluar di mulutnya Rena yang manis serta seksi.

Rasa-rasanya nikmat sekali. Oppo Sex Story Terus saya bertanya: “Gimana rasa-rasanya sayang?” “Uhh enak sekali sayang, sperma kamu manis. Kamu seringkali makan buah buahan ya?” “Iya sayang, hehe”.
Serta waktu itu kita sudah nyampe. Booking kamar no 773. Kamarnya cukup eksklusif, ada TV, AC, Chandelier sama WC yang berbak mandi. Sehubungan kita di sini memang tidak lama jadi kita meminta ke resepsionisnya Hanya cek in 1 malam. Sesudah buka kamar saya langsung saat itu juga menyergap Rena serta melumat bibirnya dengan buas, ia balas kuluman bibirnya dengan cukup buas. Saya pillin pilin putingnya di balik terusan kuning yang ia pakai, edan toketnya gede sekali. Tanganku sepertinya kurang cukup bikin nampung toketnya Rena. Foreplay cukup lama, ada 10 menit saya remes sama kulum bibirnya Rena saja. Lantas kurebahin ia di ranjang.

“Sayang membuka pakaiannya ya” kataku “Iya sayang”. Terbukalah toket Rena yang besar masih kenakan bra berenda warna putih. Saya ciumin dadanya lantas dia geli keenakan, terus saya suruh ia “Buka roknya sayang” lantas ia buka rok panjang ketat biru yang ia gunakan barusan. Serta saya juga makin bernafsu bikin ciumin memek ia yang masih ketutupin CD warna putih. Jika kerudungnya membuka jangan yang?” “Eh jangan gak perlu, saya nafsunya jika liatin kamu gunakan kerudung hehe”.

Serta saat itu saya lepasin semua baju, dengan sigapnya Oppo Sex Story Rena blowjob penis saya bikin foreplay. Karena sangat keenakannya gak sepuluh menit saya keluar .
Lantas saya coba bikin titfuck Rena, tetapi pertama saya katakan. “Yang sepertinya enak deh jika titit saya dijepitin toket kamu. Soalnya toket kamu itu gede sekali saya suka” “Boleh kok sayaang saya pelorotin bra dahulu ya” Dengan sigap saya langsung arahin penis saya ke toketnya yang besarnya 34D itu. Pertama perlahan pelan saya genjot penis saya di toketnya ia. Nyatanya ia keenakan, gesekan penisku dengan toket besarnya membuat saya makin bernafsu bikin menggenjot penisku.

Lantas saya katakan: “Yaaang, saya ingin ke luar nih” ia balas “Iya sayaaang keluarin ajaaa” saat itu sperma saya nyembur di kerudungnya ia serta berhamburan sampai hidung. Tidak ada rasa jijik, Rena langsung jilat spermaku, lantas katakan “Makasih ya sayang” Enak sekali.

Kemudian akupun coba merangsang klitoris Rena, tetapi ia melorotin CD-nya dahulu. Saya cobain bikin fingering. Di luar memeknya sampai nemu g-spotnya. Saya tusuk colok sampai ia mendesah keenakan. Tidak sampai 10 menit ia katakan: “Sayaang saya ingin keluaaarr” dengan saat itu juga cairan dari klitorisnya keluar sampai membuat sprei di hotel itu basah sebab waktu itu Rena ngeluarin sangat banyak cairan dari klitorisnya.

Sesudah 30 menit lebih kita foreplay. Saya coba-cobain bikin ngentotin Rena, saya cobain bikin perlahan pelan masukin penisku ke lobang vaginanya Rena. Ia katakan “Pelan perlahan saja ya sayang” serta dengan perlahan saya masih menggosok gosokan penisku ke klitorisnya. Sesudah perlahan-lahan menggosok lantas saya masukkan penisku ke liang surgawinya Rena. Gak sampai 1/2 jalan saya masukin penis saya Rena dengan mendesah keenakan katakan: “Yaang punyamu gede sekali, saya tidak kuat aahh.. aaahh..” Lantas dengan memaksakan saya masukin semua penis saya ke vaginanya serta mbles! Semua penisku masuk ke vaginanya.

Ah rasa-rasanya sangat nikmat, dengan perlahan-lahan saya memaju mundurkan penisku yang ada di liang surgawinya. Rena kelihatan kesakitan ia katakan “Ampun Putra sayaaaaanngggg… Titit kamu enak bangeeetttt.. Terus dong genjot saya sayaaanggg” Lantas saya menggenjot vaginya Rena dengan perlahan-lahan tetapi nikmat. Oppo Sex Story Kelihatan sesudah 15 menit bersenggama Rena ingin keluar. “Sayaaangg saya ingin keluaarrr”. Dengan saat itu juga Rena nikmati orgasme keduanya sedang saya belum juga masih menjumpai orgasme.

Langsung kemudian saya memiliki inspirasi, bagaimana jika ia di atas bikin urutan ngentotnya. Saya saran: “Yang kamu di atas saja ya, saya ingin liatin toket kamu yang indah itu turun naik waktu ngentot ama aku” Rena balas “Oke sayaang”. Sesudah pembicaraan barusan ia terus cium bibir saya lantas kita bertukar urutan jadi ia yang di atas.

Bongkahan dada Rena demikian melawan saya simak waktu nyobain style di atas dengan sedikit hijab yang tutupi dada sisi tengahnya. Dengan perlahan Rena masukkan memeknya ke penisku yang telah berdiri tetapi tetap belum keluar. Dengan perlahan ia menggenjot penisku hingga saat itu saya semangat serta menggenggam dua bongkahan toketnya sekalian masih menggenjot.

Tempo makin lama serta makin cepat, ekspresi Rena juga beralih dengan mencolok serta kelihatan ia benar-benar nikmati permainan. Akupun sama, ditambah dengan lihat wanita berhijab dengan bertoket besar dadanya turun naik waktu menggenjot penisku.

Lantas waktu itu datang, mani yang sudah ada ini gak dapat saya tahan . Begitu halnya Rena. Terus saya katakan “Sayaaang, saya ingin ke luaaaarrr. Saya keluarin di dalam saja yaaa” “Iyaaaa bisa kok sayaaaaanggg emhhh ahhh.. Oppo Sex Story Saya gak waktu subur kok iniii mmmmaaaghhhhhh” “pakai aba aba yaaa” “oke sayaaaangggg” “satuuuu…duaaaa..ttiiiiiggggggggggggggggggaaaaaa hhhhhhhhhhh” crot crot crot. Mani serta cairan kami menyatu saat itu serta ahh rasa-rasanya sangat nikmat. Klimaks sekali.

Kemudian saya cium kening Rena serta bibirnya, kemudian kami mandi serta siap-siap bikin pulang sebab jam telah memperlihatkan jam 7 Pagi.

Hari itu sampai sekarang saya serta Rena masih lakukan jalinan itu di mana saja kami ingin, waktu di WC atau sudut perpustakaan.


Selesai...

Posting Komentar

3 Komentar

  1. According to Stanford Medical, It's in fact the ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh an average of 42 lbs less than us.

    (And by the way, it has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING about "HOW" they eat.)

    BTW, I said "HOW", not "WHAT"...

    Tap this link to find out if this quick test can help you find out your true weight loss potential

    BalasHapus